PERLUKAH KITA SEBAGAI UMAT TRIDHARMA MENGADAKAN ACARA SELAMETAN

PERLUKAH KITA SEBAGAI UMAT TRIDHARMA MENGADAKAN ACARA SELAMETAN

Salam Tridharma

Pagi ini ada temen dari jawa tengah bertanya, beliau sering kali melihat beberapa adat di jawa kususnya tentang pindah rumah, pembukaan tempat usaha baru, membangun rumah, selalu diminta untuk menyediakan selametan( tumpeng dll), makna apa yang dapat kita ambil dari hal diatas? perlukah apabila kita yang memiliki tradisi tionghoa menjalankan hal tersebut? dan yang pasti selalu bertanya apakah benar hal ini berpengaruh kepada kepentingan kita?

awal mula kita harus paham dulu acara selametan memiliki makna supaya kita selamat dari berbagai rintangan dan halangan kedepan baik yang keliatan maupun juga yang tidak keliatan, tentu apabila meresapi lebih dalam kita dapat ambil makna selametan adalah keinginan kita sebagai empunya/orang yang punya rumah bisa diberi kelancaran, baik hoki atau rejeki, ataupun kelancaran dalam usaha dan kesehatan. 

hal ini tidak salah, wajar apabila kita menginginkan hal demikian, hal yang kedua adalah adat tersebut sudah ada sejak dulu, kadang sebelum menduduk/mencongkel tanah yang akan dibangun diadakan selametan, ini bukan tradisi di jawa saja, di Tiongkok juga demikian, tujuan utama adalah permisi kepada tuan rumah disitu (tu ti kong), tujuan kedua adalah penghormatan dan ijin kepada semua mahkluk yang ada ditempat tersebut, jadi bisa dibayangkan kita umat Tridharma mengenal mahkluk-mahkluk lain selain manusia, baik dari kalangan atas ( dewa-dewi) ataupun dari bawah (binatang/roh-roh halus). 

kita tidak boleh egois dengan membeli tanah tersebut bukan berarti didalam nya semua harus menjadi milik kita, di dunia memang benar apa adanya, untuk urusan alam yang lain tidak semudah itu. apabila kesadaran ini kita sudah miliki maka sudah sepantasnya kita permisi kepada tuan rumah atau pun semua mahkluk yang ada disitu. 

cara apa yang dapat kita lakukan sebagai umat Tridharma yang pertama adalah kita boleh mengikuti tradisi ditempat itu, tetapi apa yang dilakukan harus kita lakukan sendiri, kadang saya lihat banyak umat Tridharma selametan tetapi yang berdoa adalah umat lain. ini salah kaprah, bahkan kadang doa nya pun tidak dimengerti oleh si empunya, coba kita bisa berpikir apa jadinya kalo sampai doa nya salah itu adalah doa untuk yang lain?

kita boleh mengikuti selametan tetapi sebagai empunya rumah harus lah kita sendiri yang berdoa, cukup sediakan persembahan seperti sembahyang  di kelenteng, yang makna nya kita bisa ambil adalah hoki/kelancaran, kita taruh  persembahan itu 1 untuk mewakili Tian dan yang ke 2 adalah mewakili tu ti kong dan seluruh mahkluk di tempat itu, doa nya ? mintalah selamat selama proses kerja dan sampai bangunan tersebut dapat ditempati, jangan lupa selalu sebutin anggota keluarga yang bakalan menempati rumah/bangunan tersebut, doa boleh kita lakukan dalam bahasa kita sendiri, tidak perlu harus pake bahasa lain, 

hal  yang terakhir adalah kita melakukan pelimpahan jasa, dengan berderma tumpeng kepada para tetangga, para pekerja, sahabat, dan teman-teman kita secara otomatis kita melakukan perbuatan baik, yang dapat makanan mendapat berkah, yang memberi makanan mendapat pahala, pahala inilah yang kita limpahkan kepada semua mahkluk yang ada di tanah/rumah kita agar senantiasa atas limpahan jasa ini semua mahkluk tersebut menjadi bahagia.

demikian terima kasih ^^