Kelenteng Tik Liong Tian / Dé Lóng Diàn
德 龍 殿
Kelenteng Tik Liong Tian (Dé Lóng Diàn), asal mulanya adalah
tempat persembahyangan/kuil milik pribadi pada tahun 1915, dimana pemilik nya
bernama Liem Kim Hong , beliau adalah seorang
pedagang dan juga spiritual, suatu saat beliau mendapat sebuah
wangsit (petunjuk) lewat mimpi, mimpi tersebut terjadi berulang-ulang, dengan tingkat
spiritual yang dimiliki, Liem Kim Hong sangat percaya wangsit tersebut nyata,
dalam mimpi tersebut Liem Kim Hong diarahkan untuk datang ke atas sebuah bukit yang
sekarang ini daerah tersebut bernama Watudodol (di Banyuwangi). suatu saat
wangsit tersebut dijalankan oleh bapak Liem Kim Hong, dia berjalan kesana, apa
yang ada dalam mimpi tersebut ternyata sama persih dengan apa yang dia liat, terdapat Dua buah batu (arca batu yang berbentuk) yang memiliki kekuatan Supranatural (Aura ) yang sangat besar. Sesuai dengan wangsit dibawa pulang lah Dua batu tersebut. Dalam wangsit Bpk. Liem batu tersebut
adalah energi murni dari Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin (Chen Fu Zhen Ren).

Dirumah Liem Kim Hong, dibuatlah altar pemujaan, beserta
altar pemujaan dari Shen Ming yang lain, pada singkat cerita kehadiran Petunjuk Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin membuat masyarakat didaerah rogojampi menjadi lebih aman dan damai, seringkali
beberapa orang datang ke rumah Liem Kim Hong untuk berdoa dan mendapatkan
berkah keselamatan dari altar Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin.
Rumah dan kuil milik Liem Kim Hong pada tahun 1958 (Tik Liong
Tian) di serahkan secara langsung kepada masyarakat Tionghwa, dan menjadi
kelenteng secara umum, berikut adalah daftar ketua kelenteng secara periodik
hingga saat ini:
1. Alm. Liem Swie Giok (periode 1958-1963)
2. Alm. Liem Swie Hong (periode 1963-1966)
3. Alm. Hong Twan Kie (periode 1966-1970)
4. Alm. Oei Siong Khay (periode 1970-1977)
5. Alm. Tau Hid (Li Tiauw Xie) (periode 1977-1998)
6. Leman Christanto (periode 1998-2011)
7. Gunarso, S.E. (periode 2011-2013)
8. Linggawati Wijaya (2014-sekarang....)
Pada saat ini usia kelenteng Tik Liong Tian mencapai ke -99 pada (30 Desember 2014),
Kelenteng Tik liong Tian sekarang memiliki bangunan khas Kelenteng dengan segala
pernak-pernik yang ada, oranmen naga terpasang di tiap pilar bangunan, di sertai
sepasang ciok sai (singa) didepan, masuk kedalam terdapat altar Tian, Men Shen
dan Hou shen (sebelah kanan bangunan), masuk bangunan utama terdapat altar
Utama yaitu altar Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin, beserta pengawalnya ( Co fu
wei, Yo fu wei), dan altar Xuan Tian Xang Tie. di belakang altar utama
terdapat altar 3 Guru agung (Altar Budha, Bodhisatva, 18 arahat, altar Thai
Sang Lo Cin, altar Nabi Konghuchu) serta beberapa Shen Ming yaitu Kwan Kong, Fu
tek chen Zhen, Tu ti kong/tu ti bo, He He Erl Xian.
Yang menjadi khas dan keunikan tersendiri dalam Kelenteng Tik Liong Tian adalah tentunya Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin, beliau adalah merupakan
Shen Ming setempat (lokal), banyak cerita dan versi tentang Yang Mulia Kong Co, tetapi
yang perlu di ingat bukanlah hal-hal yang telah dilakukan Yang Mulia Kong Co tetapi
ajaran beliau yang banyak di resap oleh umatnya,
 |
Co Fu Wei |
 |
Yu Fu Wei |
Dalam sebuah tulisan di salah
satu rupang pengawal Yang Mulia Kong Co (Co Fu Wei) 善惡分明 (Shàn è fēn míng) menunjukkan
sifat kongco yang sangat bijak, dapat diartikan dalam bahasa indonesia
kejahatan dan kebaikan (kebajikan) Kong Co sangat jelas/tegas membedakannya. yang
mana Co Fuk Wei sebagai pengawal pelaksana mandat tersebut.
Sikap tegas yang dapat diambil dari Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin, adalah senantiasa
berbuat baik dengan menanamkan kebajikan, kebaikan dan kebajikan akan melahirkan karma baik yang dapat membuat hidup kita
menjadi lebih baik, dan Kong Co sangat tidak suka kita berbuat jahat.
Pemberian nama Tik liong tian memang sangat cocok untuk
istana Kong Co, dimana tik (de') = bijak/bijaksana , liong(long)= simbol
kebesaran raja, tian(dian) = istana. para umatnya menganggap tik liong tian
adalah istana kebesaran untuk raja yang bijaksana.
sumber : Bpk. Leman Christanto
Kumpulan Foto-foto kenangan Tik Liong Tian