apa itu TRIDHARMA ?

Apa itu TRIDHARMA ?

Membicarakan Tridharma susah susah gampang, banyak mengatakan bahwa Tridharma adalah aliran gado-gado, agama campur aduk, yah memang mau tidak mau kita semua harus jujur memang itulah adanya, tetapi ada nilai sendiri yang secara tidak langsung diakui oleh orang yang mengatakan Tridharma adalah aliran gado-gado/agama campur aduk, yang pasti mereka mengakui keberadaan Tridharma, mereka mengakui Tridharma sebuah aliran atau pun sebuah agama, yang menyerap intisari dari beberapa agama, dan anehnya aliran kepercayaan ini mendapat tempat di hati masyarakat indonesia.

hal apakah yang menjadi patokan diterimanya Tridharma di masyarakat Indonesia? sejak kelenteng berdiri oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai salah satu tempat ibadah yang dinaungi oleh agama induk yang telah diakui oleh negara yaitu agama Budha, tentu pengakuan ini bukan sekedar guyonan. tetapi dalam perkembangan agama budha di indonesia tidak lepas dari umat tiong hoa yang berperan mendatangkan biksu/banthe Naradha yang membuat agama budha berkembang di indonesia, era  setelah jaman  majapahit penyebaran agama budha seakan tengelam. dan kembali lagi setelah datangnya Banthe Naradha ke indonesia atas undangan dari orang-orang tionghoa.

Tridharma juga mengalami pasang surut,  sejarah mencatat dahulu kala kelenteng yang menjadi tempat ibadah umat tridharma terbentuk  pertama kali  berasal dari perantau-perantau dari negeri Tiongkok, dimana para leluhur membawa budaya dan kesenian serta kepercayaan setempat sampai ke negeri ini, dahulu kelenteng adalah tempat berkumpul, tempat bertemu dan sebagai tempat singgah para perantau/pedagang dari daratan China. kemudian seiring bertambahnya tahun, kelenteng menjadi tempat tersendiri dan lebih fokus kearah keagamaan dan kepercayaan warga Tionghoa.

satu persatu dari para pendatang membawa kepercayaan dari negeri Tiongkok, mereka merasa perlu perlindungan dari Hyang maha kuasa, maka semakin hari semakin banyak dewa-dewa yang di tempatkan didalam kelenteng. hal ini juga menjadikan kelenteng di indonesia unik, karena tidak ada tatanan yang baku siapa-siapa sajakah dewa yang berada disana, karena para pendatang yang datang ke Tanah Indonesia juga berasal dari beberapa suku dan wilayah yang berbeda dari Tiongkok.

Proses asimilasi kebudayaan lokal dan kebudayaan Tiongkok bercampur disini, sehingga tidak memungkinkan juga untuk menyamakan tradisi dalam kelenteng dengan tradisi murni di tiongkok, karena pertolongan dari dewata lokal  yang dirasakan oleh orang-orang dalam perantauan di tanah indonesia maka banyak kita lihat juga kelenteng - kelenteng di Indonesia yang memuja dewata lokal, yang tidak ada di negara Tiongkok.

Di dalam kelenteng jarang sekali kita menemukan ajaran-ajaran secara langsung, dikarenakan ada 3 ajaran maka banyak kelenteng yang membatasi pengajaran dan lebih senang menjalankannya sendiri-sendiri.yang merasa Budha untuk mendapatkan pelajaran agama budha mereka akan pergi ke Vihara, begitu juga dengan Tao dan Konfusius. tetapi untuk urusan kepercayaan mereka menyatu dengan dewata-dewata yang ada didalam kelenteng tersebut meski sampai sekarang kita sendiri tidak dapat membedakan siapa-siapa saja kah dewata dari ketiga ajaran tersebut.

Sering kita lihat kalo didaerah yang dekat dengan pantai selalu pujaan utama dari kelenteng tersebut adalah Mak co Thien Sang Se Mu, daerah jawa tengah dan jawa barat banyak kelenteng yang pujaan utama Fu Tek Chen Zhen (Hok tik cin sin)/ Tu ti kong. daerah jawa timur dan bali ada beberapa klenteng pujaan utama adalah Chen Fu Zhen Ren ( Orang Suci lokal ). dan banyak lagi yg pujaan utamanya adalah dewa-dewa  Kwan Kong, Kwan Im dan masih banyak lagi.

           Membahas soal TRIDHARMA tidak akan lepas dari asal kata TRIDHARMA itu sendiri, tri dapat diartikan tiga, sedang dharma adalah ajaran yang suci, sehingga dari intisari kata TRIDHARMA kita akan dapat mengartikan TRIDHARMA adalah tiga ajaran yang suci dari 3 guru agung, dimana guru guru yang agung tersebut adalah Sang Budha, Maha Dewa Thai Sang Lo cin, dan Nabi Konghuchu. aliran dari ketiga guru tersebut adalah Budha, Tao, Konfusius.

            Banyak orang menayakan kenapa ketiga guru agung tersebut dapat bersanding secara baik dan mesra dalam satu tempat? Sedangkan ajaran dan filsafah yang dibawa oleh ketiga guru agung tersebut banyak perbedaan tetapi juga ada banyak kesamaan yang tunggal, serta sudah memiliki penganut sendiri-sendiri, bahkan di asal nya sudah merupakan agama-agama tunggal, disini lah keunikan itu berada, mau tidak mau hal ini sudah terjadi.

Pro dan kontra kembali dikalahkan oleh keberadaan kebudayaan yang unik dan religius, maka dari itu sudah sepantasnya kita sekarang meneruskan sejarah yang sudah terjadi baik nantinya apapun yang akan terjadi, karena kebudayaan unik dan religius ini sudah berlangsung lebih dari ratusan tahun.

Kebutuhan rohani adalah kebutuhan mutlak seorang manusia, dan dinegara kita hal itu diakui sebagai hak warga negara untuk memeluk sebuah agama, agama dari ketiga aliran diatas 2 sudah diakui sebagai agama induk yaitu Budha dan Kong Hu Cu, sedangkan Tao masih berjuang untuk mendapatkan pengakuan dalam negara, Dimanakah letak Tridharma yang mengabungkan ketiga aliran itu berada? sampai saat ini Tridharma masih menjadi Way of life, atau jalan hidup bagi penganutnya, bukan sebuah agama yang diharapkan tetapi kehadiran Tridharma yang sudah diakui sudah menjadikan umat kita berterima kasih,  sekian