Atribut dalam Kelenteng

Artribut dan Altar sembahyangan

          Kelenteng/Klenteng (tempat ibadah umat TRIDHARMA) senantiasa memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan tempat ibadah yang lain, atribut-atribut unik tersebut senantiasa memiliki arti/makna tertentu, baik tulisan, relief, hiasan, warna, serta gambar-gambar tertentu yang memiliki arti tersendiri bagi umatnya. ada yang berupa doa diam, ada yang berupa perwujudan, ada yang berupa sekedar mempercantik tempat tersebut.

          Hal utama yang pertama kali kita dapat lihat bahwa bangunan tersebut adalah kelenteng adalah warna dinding bangunan utama yang khas biasanya berwarna Merah dan Kuning bertuliskan hitam, dipintu paling luar biasanya terdapat prasasti / papan nama, prasasti modern biasanya terbuat dari ukiran batu, sedang kelenteng lama biasa mengunakan papan Duilan

• Warna Merah biasanya mendominasi setiap bangunan Kelenteng karena dipercaya melambangkan kegembiraan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

• Warna Kuning (keemasan) adalah warna kemuliaan, kerajaan, kemakmuran dan kekayaan.

• Warna Hitam melambangkan energi positif (yang)

          Atribut yang lainnya adalah patung atau relief sepasang Naga, Harimau, Kura-kura, burung hong,  Singa (ciok say / kilin), biasanya menghias di atas atap, di pilar-pilar penyangga, depan altar dan di pintu.

arti dari simbol-simbol diatas :

• ·       Naga adalah mahkluk suci berkepala onta, bermata kelinci, berleher ular, bersisik ikan, bercakar elang, berperut katak, berjengot kambing, berkumis kucing, bertanduk menjangan, bertelinga sapi, dan bertaring harimau. Hal ini menandakan naga adalah wakil dari seluruh mahkluk hidup didunia, dipercaya melambangkan keselamatan, bahkan pada jaman dulu dipercaya ukiran naga adalah symbol seorang raja. Secara kosmologi Naga adalah pelindung arah timur (lambang musim semi, penghidupan baru).

• ·       Harimau diangap sebagai sosok  penguasa yang ditakuti, dimana harimau sendiri adalah Raja hutan / penguasa gunung, meskipun harimau sangat berbahaya tetapi tidak dibenci, karena keberaniannya harimau malah dikagumi. Harimau melambangkan keberanian dan ditakuti oleh roh-roh jahat. seorang ksatria atau Jendral Perang sering memakai atribut Harimau baik di jubahnya ataupun di rumahnya, Harimau adalah pelindung arah barat (lambang musim gugur)

• ·       Kura-kura adalah hewan yang besar, kuat dan memiliki umur yang panjang, tetapi memiliki gerakan yang lambat, hal ini melambangkan sesuatu akan tercapai bukan karena sesuatu yang instan melainkan dengan memiliki niat yang kuat seperti kura-kura apapun dapat tercapai hingga memiliki umur yang panjang, (keseimbangan dan umur panjang) tempurung kura-kura memiliki guratan yang dipercaya mengandung rahasia langit, ada sebuah teknik meramal yang mengunakan tempurung kura-kura, mereka dianggap binatang suci. Kura-kura adalah pelindung bawah bumi (tempurung kura-kura seperti setengah dari bumi), ada sebuah relief yang mengambarkan kura-kura bergulat dengan ular sebagai lambang utara, dan lambang musim dingin. hal ini terserap dari cerita Xuan Tian Sang Di yang melepaskan isi perutnya dan berubah menjadi mahkluk gaib kura-kura dan ular.

• ·       Burung Hong adalah burung gaib, dimana dia adalah rajanya burung, ia melambangkan keindahan dan kedamaian, sebab itu dia menjaga arah atas (langit), Burung Hong juga banyak dikiaskan dengan permaisuri, jadi pasangan suami istri yang baru melangsungkan pernikahan biasanya memakai symbol Liong dan Hong (naga dan Burung hong).

• ·       Sepasang singa Ciok say (singa kilin), adalah hewan penjaga pintu kelenteng, Sebagai binatang dewa, Kie Lin sendiri bentuknya sepintas mirip singa. Tetapi, bila dilihat secara agak mendetail maka terlihat kalau sebagian tubuh Kie Lin ini mewakili ke-18 binatang yang ada di bumi. Seperti badannya yang merupakan badan kuda tetapi memiliki sisik ular dan sisik ikan. Buntutnya pun dari kura-kura. Keempat kakinya juga berbeda semuanya. Ada yang berupa kaki burung hong (rajawali), kaki macan, kaki kerbau, dan kaki menjangan. Kedua matanya yakni mata kepiting, dengan telinga mewakili telinga kelinci serta bertaring macan. Sedangkan jenggot dan mulutnya merupakan mulut singa, sepasang singa dipercaya dapat menghalau keinginan jahat makhluk  sebelum memasuki kelenteng. Ciok say biasanya ditempilkan sepasang kanan kiri dimana sebelah kiri laki-laki (memegang bola)dan sebelah kanan perempuan (memegang anak singga). ciok say atau kilin dipercaya sebagai pelindung tengah(bumi)

• ·       The Vermilion Burung (burung merah) adalah salah satu dari Empat Simbol dari rasi Cina. Menurut Wu Xing, sistem lima unsur Tao, itu merupakan elemen api, dan melambangkan arah selatan, dan musim panas . Jadi kadang-kadang disebut Vermilion burung dari Selatan (南方 朱雀, Nan Fang Zhu Que). Hal ini dikenal sebagai Zhu Que dalam bahasa Cina, Suzaku di Jepang, Jujak di Korea dan Chu Tuoc di Vietnam. digambarkan sebagai burung merah yang menyerupai burung dengan bulu lima warna dan terus-menerus tertutup api. hampir mirip dengan mitology barat dimana terdapat phoenix (burung api) tetapi penampakan burung phoenix yang besar menjadikan tidak sama dengan Zhu Que.

          Ada sebuah pepatah dari ke 6 hewan tersebut, Naga perkasa di langit tapi tidak berani melawan Hong, Harimau perkasa di darat tetapi sebenarnya kilin lah penguasanya. melambangkan yin dan yang, dst.

          Kelenteng biasa terdapat 3 buah pintu, berjejer pintu tengah adalah pintu tuan rumah, tidak pernah dibuka kecuali ada acara seperti kirab/jut bio, sedang yang kanan kiri disebut pintu naga hijau (kiri) dan pintu harimau putih (kanan), ada ungkapan " masuk pintu naga, keluar pintu harimau" yang kurang lebih memiliki arti masuk pintu naga berarti semoga derajat anda meningkat, keluar pintu harimau artinya lepas dari segala mara bahaya.

           Tradisi-tradisi seperti melangkah masuk lewat pintu harus memakai kaki kiri, menancap hio harus pakai tangan kiri, sembahyang ke altar pun setelah di tengah harus ke kiri dulu adalah menganut hierarki yin yang dimana kiri melambangkan yang (positif/laki-laki) sedang kanan adalah yin (negatif/perempuan). Pengertian lain kiri melambangkan rejeki melimpah, dan mendatangkan kebaikan

Huo lu / Ba Bao Lu

          

           Selain bangunan utama ada sebuah bangunan ornamen kas berbentuk pagoda atau pun gentong yang berfungsi sebagai tungku pembakaran Ming Zhi (beng coa), biasa disebut Huǒlú(火炉)/ Bā bǎo lú (八宝炉).

          Sepasang penjaga pintu (menshen) baik berupa gambar maupun patung besar terdapat didepan pintu utama, Men shen sendiri juga melambangkan siapakah tuan rumah yang ada didalamnya, apa bila kita liat Men shen berperawakan Djendral perang biasanya didalam kelenteng tersebut adalah seorang Raja, apabila kita lihat rupang Qie lan Pusa dan Wei Tu Pusa dapat melambangkan pujaan utama Budha/Bodhisattva, ada yang khas dari sini adalah apabila melihat Men shen yang memiliki perawakan berkepala kuda dan sapi ciri khas kelenteng Seng Hong atau dewata penguasa Kota (Yuan Lo).

          Didalam Kelenteng biasanya juga senantiasa terdapat genta(lonceng) dan tambur, dimana 2 alat tersebut berfungsi sebagai persiapan sebelum dimulainya sebuah perayaan sembahyangan, atau di beberapa tempat diartikan untuk memberitahukan kepada para Shén míng bahwa akan ada sebuah peribadatan (acara sembahyangan), dipercaya juga suara genta dan tambur dapat terdengar sampai dialam lain, selain alam manusia.

Jumlah pukulan genta biasa nya disesuaikan dengan waktu dimulainya upacara sembahyangan.

Masuk kedalam Kelenteng senantiasa kita dapat melihat altar-altar pemujaan kepada para dewa-dewi (Shén míng), dialtar tersebut biasanya terdapat ukiran ataupun symbol dari shen ming yang menempati altar tersebut (dui lian “papan tulisan berisi sajak pujian/petuah/doa yang biasa dipasang simetris kanan kiri altar).

Diatas dan samping altar senantiasa terdapat :

• Kinsim/rupang (patung dewa-dewi),

• Foto/gambar Shén míng,

• Jubah kebesaran Shén míng,

• Payung & kipas kebesaran Shén míng,

• Ling si (bedera kebesaran Shén míng),

• Replika Pusaka atau senjata,

• Hio lo (tempat menancapkan dupa),

• Xuan Lu (tempat bakar dupa bubuk)

• Sepasang Lilin,

• Lampion,

• Cucing (tempat tea/arak/air),

• Bunga/ Rangkaian bunga,

• Persembahan (buah/masakan/kue),

• Sepasang lampu/lampion warna merah,

• Sepasang xiáo  dan batang Ciam Si(biasa dari kayu kelapa untuk keperluan ramalan)

• Papan Ciam Si (ramalan),

• Tempat Lilin,

• Pelita (lampu minyak),

• MuYu, singing bowl dan beberapa alat ketuk ritmis,

• Hu(surat jimat berbentuk tulisan/lukisan diselembar kertas memiliki arti dapatdigunakan untuk keperluan tertentu, sebagai lambang Shén míng bersangkutan,biasanya umat meminta hu untuk keperluan pribadi dirumah supaya agar amansenantiasa di beri perlindungan oleh Shén míng tersebut ).

          Meja Altar biasa di hias ornamen sesuai dengan Shén míng yang berada diatasnya, misal kan Shen tersebut termasuk/mendapat gelar Raja maka biasa dipasang atribut Liong (Naga), untuk altar Buddha biasa di pasang atribut Teratai, dsb

          Lambang-lambang lainnya berupa ornamen bangunan tempel maupun ornamen taman, kebanyakan melambangkan suatu nilai history dari sebuah cerita hikayat kuno, baik dari para dewata, ataupun para tokoh sejarah. misal patung 8 dewa (ba shien), ornamen sam kok, ornamen jiang tai gong, atau pun ornamen Peng Zu,

(NB: Mohon Ijin apabila gambar yang ditampilkan diambil secara langsung dari gambar di internet, bertujuan hanya pengenalan kepada umat)