Pasukan Pembela kebenaran
Tahun 651 SM, Song Xiang Gong (宋襄公) naik tatah. Suatu ketika,
niatnya ingin menjadi pimpinan persekutuan Negara-negara terhalang Negara Chu (楚國),
karena itu ia menyimpan dendam. Kuatnya Negara Chu membuat dirinya tidak berani
menyerang secara langsung. Ketika Song Xiang Gong mengetahui persahabatan
antara Negara Chu dan Zheng, ia menumpukan dendamnya pada Zheng yang kecil dan
lemah. Song tidak mempedulikan himbauan para pembantunya, ia memimpin pasukan
dan menyerangnya.
Diserang Song, Zheng meminta bala bantuan dari Chu. Sebelum
pasukan Song sampai wilayah Zheng, wilayah kekuasaanya sudah diserang Chu
terlebih dahulu, Song Xiang Gong terpaksa berbalik menolong negaranya sendiri.
Kedua pasukan berhadapan dan mendirikan tenda di sekitar sungai Hong Shui (泓水).
Seorang pejabat tinggi bernama Gong Sun Gu (公孫固) menasehati Song Xiang Gong
agar berdamai saja dengan Chu, karena perbedaan kekuatan ke dua pasukan yang
terlalu jauh. Song Xiang Gong mengingkarnya, ia berpendapat, pasukan yang ia
pimpin adalah pasukan pembela kebenaran, sedangkan pasukan Chu bukan, karena
itu yang benar pasti memenangkan pertempuran.
Keesokan harinya, kedua pasukan resmi berperang, Gong Sun Gu
kembali menganjurkan, agar Song menyerang pasukan Chu secara tiba-tiba, saat
mereka temgah menyeberangi sungai. Dengan taktik ini pasti bisa memenangkan
perang. Song Xiang Gong sambil menunjuk bendera yang bertuliskan huruf Ren Yi (仁義)
yang artinya ‘kebenaran dan berbelas kasih’, ia berkata dengan nada marah :
“Bagaimana bisa dikatakan pasukan kebenaran, jika memukul orang yang sedang
menyeberangi sungai.”
Setelah pasukan Chu menyeberangi sungai dan sedang menyusun
formasi, Gong Sun Gu kembali menganjurkan agar menyerangnya tiba-tiba sebelum
formasi pasukan lawan sempat terbentuk. Song Xiang Gong mulai kesal : “Kenapa
otakmu itu penuh dengan trik-trik curang seperti itu ? Pasukan pembela
kebenaran mana boleh melakukan hal yang curang ?” Akhirnya, pasukan Song kalah
telak dalam peperangan itu, bahkan kaki Song Xiang Gong juga terkena panah.
Rakyat Song yang mengetahui kabar itu sangat marah, mengecap Song Xiang Gong
seorang pemimpin yang lemah.
Perhatian :
Song Xiang Gong selalu bercerita kebenaran dan belas kasih di
lapangan perang, akhirnya menjadi bahan tertawaan semua orang, bahkan menjadi
bahan olok-olokan sepanjang sejarah Tiongkok.
Hikmah yang diperoleh :
Memengang kebenaran adalah tindakan baik yang tidak pernah
salah, tetapi dalam pelaksanaannya, kita harus melihat situasi dan kondisi. Di
dalang peperangan yang penuh kekerasan, niatnya hanya satu, yaitu kau mati dan
aku yang hidup. Jika selalu berbelas kasihan kepada musuh dan tidak tega
menyerangnya pada kesempatan-kesempatan baik, pada akhirnya yang rugi adalah
diri kita sendiri.
BANDAR TOGEL ONLINE NOMOR 1
ReplyDeleteWWW.TOP1TOTO.COM
merupakan situs untuk pencinta permainan togel online serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 Jam.
Aman Dan Terpercaya serta Pelayanan Depo/WD Tercepat
Min Depo 20.000
Min WD 50.000
Whatsapp : +85517338789
Daftar dan bergabung bersama kami di
TOP1TOTO.VIP
TOP1TOGEL.COM
TOP1 TOTO.COM
TOP1JAYA.COM
SALAM JACKPOT..