Bao Zheng ( Hakim Bao )
Bao Zheng dalam lukisan jaman Dinasty Qing |
Kehidupan
Bao dilahirkan dalam keluarga
sarjana di Luzhou (sekarang Hefei, provinsi Anhui). Kehidupan
awalnya banyak memengaruhi kepribadiannya. Orang tuanya walaupun hidup
pas-pasan, namun masih sanggup menyekolahkannya dengan baik. Ketika sedang
mengandungnya, ibunya sering turun naik gunung untuk mengumpulkan kayu bakar.
Di kampungnya dia banyak berteman dengan rakyat jelata sehingga dia mengerti
beban hidup dan masalah mereka. Hal ini membuatnya membenci korupsi dan
bertekad untuk menegakkan keadilan dan kejujuran.
Orang yang berpengaruh besar pada kehidupannya adalah Liu Yun, seorang pejabat kehakiman di Luzhou, seorang pejabat yang ahli dalam puisi dan literatur serta adil dan membenci kejahatan. Dia juga seorang yang menghargai intelektual dan bakat Bao. Di bawah pengaruh Liu, Bao bertekad untuk memberikan kesetiaannya terhadap kerajaan dan cintanya pada negara dan rakyat.
Orang yang berpengaruh besar pada kehidupannya adalah Liu Yun, seorang pejabat kehakiman di Luzhou, seorang pejabat yang ahli dalam puisi dan literatur serta adil dan membenci kejahatan. Dia juga seorang yang menghargai intelektual dan bakat Bao. Di bawah pengaruh Liu, Bao bertekad untuk memberikan kesetiaannya terhadap kerajaan dan cintanya pada negara dan rakyat.
Pada usia 29 tahun, dia lulus
ujian kerajaan tingkat tertinggi dibawah pengujian langsung dari kaisar hingga
menyandang gelar Jinshi. Sesuai hukum dan peraturan saat itu yang mengatakan
bahwa seorang sarjana Jinshi dapat ditunjuk menempati posisi penting dalam
pemerintahan, maka Bao diangkat sebagai pejabat kehakiman mengepalai Kabupaten
Jianchang. Namun dia mengundurkan diri tak lama kemudian karena sebagai anak
berbakti dia memilih pulang kampung untuk merawat orang tuanya yang sudah tua
dan lemah selama sepuluh tahun. Baru setelah kematian orang tuanya, dia kembali
diangkat sebagai pejabat, kali ini sebagai pejabat kehakiman Provinsi
Tianchang. Ketika itu dia telah berumur 40 tahun.
Sebagai pejabat, Bao bekerja
dengan adil, berani, dan berpegang pada kebenaran. Kecerdasan dan bakatnya
membuat banyak orang kagum, termasuk Kaisar Song Renzong yang mempromosikannya
dan memberikannya jabatan penting termasuk sebagai hakim di Bian (sekarang Kaifeng), ibukota Dinasti
Song. Dia terkenal karena pendiriannya yang tak kenal kompromi terhadap korupsi
di antara pejabat pemerintahan saat itu. Dia menegakkan keadilan bahkan menolak
untuk tunduk pada kekuasaan yang lebih tinggi darinya bila itu tidak benar
termasuk pada Guru Besar Liu Pang(庞太师), ayah mertua kaisar yang merangkap
guru besar yang membimbing putra mahkota sehingga Liu Pang sangat menganggap
Bao sebagai musuhnya.
Sejarah mencatat bahwa selama
kurang lebih 30 tahun sejak dia memegang jabatan pertama kalinya, sebanyak
lebih dari 30 orang pejabat tinggi termasuk beberapa mentri telah dipecat atau
diturunkan pangkatnya olehnya atas tuduhan korupsi, kolusi, melalaikan tugas,
dan lain-lain. Dia sangat berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak akan
menyerah selama dianggapnya sesuai kebenaran. Enam kali dia melaporkan pada
kaisar dan memintanya agar memecat pejabat tinggi, Zhang Yaozhuo, paman dari
selir kelas atas kerajaan, tujuh kali untuk memecat Wang Kui, pejabat tinggi
lain yang kepercayaan kaisar, bahkan dia pernah beberapa kali membujuk kaisar
untuk memecat perdana mentri Song Yang. Dalam kapasitasnya sebagai juru sensor
kerajaan dia selalu sukses meyakinkan kaisar tanpa membawa kesulitan bagi
dirinya, padahal dalam sejarah banyak juru sensor telah mengalami nasib yang
buruk, seperti misalnya Sima Qian, sejarawan dan filsuf Dinasti Han yang
dikebiri karena Kaisar Han Wudi tidak bisa menerima pendapatnya.
Dalam pemerintahan, teman
dekatnya adalah paman kaisar yaitu Zhao Defang yang lebih dikenal dengan nama
pangeran ke delapan (八王爷, Ba Wang Ye). Di kalangan rakyat, Bao Zheng dikenal sebagai
hakim yang adil dan berani memutuskan segala sesuatu berdasarkan keadilan tanpa
rasa takut, juga mampu membedakan mana yang benar dan yang salah. Baginya
siapapun termasuk kerabat dekat kaisar sekalipun harus dihukum bila terbukti
bersalah melakukan pelanggaran. Bao meninggal tahun 1062 dan dimakamkan di
makam keluarganya di Hefei, di kota itu juga dibangun kuil untuk
mengenangnya (包公祠).
Bao Zheng dalam legenda
Bao Zheng banyak menghiasi karya
literatur dalam sejarah Tiongkok, kisah hidupnya yang melegenda sering
ditampilkan dalam opera dan drama, kebanyakan kisah-kisah ini didramatisasi.
Dalam opera biasanya dia digambarkan sebagai pria berjenggot dengan wajah hitam
dan tanda lahir berbentuk bulan sabit di dahinya (beberapa versi menyebutkan
tanda ini berasal dari luka ketika dia memberi hormat dengan sangat keras pada ibunya
untuk menunjukkan baktinya).
Makam Bao Zheng di Hefei, Anhui
Disebutkan juga bahwa kaisar
menganugerahi Bao tiga gilotin (alat penggal) dalam tugasnya sebagai hakim.
Ketiga gilotin itu mempunyai dekorasi yang berbeda dan digunakan untuk
menghukum orang sesuai statusnya. Guilotine kepala anjing untuk menghukum
rakyat jelata, kepala macan untuk menghukum pejabat korup, dan kepala naga
untuk menghukum bangsawan jahat. Dia juga dianugerahi tongkat emas kerajaan
oleh kaisar sebelumnya untuk menghukum kaisar sendiri bila bersalah dan pedang
pusaka kerajaan sebagai tanda berhak untuk menghukum siapapun termasuk anggota
kerajaan tanpa melapor atau mendapat persetujuan dulu dari kaisar.
Dalam
tugasnya dia dibantu oleh enam deputinya yaitu polisi Zhan Zhao, sekretaris
Gongsun Zhi, dan empat pengawal Wang Chao, Ma Han, Zhang Long, dan Zhao Hu.
Selain itu juga lima pendekar dari dunia
persilatan yang dijuluki lima
pendekar tikus. Keduabelas orang ini disebut “tujuh pendekar lima ksatria” (七侠五义, qi xia wu yi).
Beberapa kisah legendanya yang
terkenal adalah :
鍘美案, mengisahkan Bao Zheng
mengeksekusi Chen Shimei, seorang sarjana yang meninggalkan anak istrinya
setelah lulus ujian kerajaan dan menikahi seorang wanita bangsawan, Chen bahkan
mencoba membunuh istrinya dengan mengirim pembunuh bayaran.
貍貓換太子, mengisahkan Bao membongkar
konspirasi dalam istana, dimana bayi putra mahkota ditukar dengan anak kucing
ketika baru dilahirkan. Dalam kasus ini Bao harus berhadapan dengan kasim yang
menjadi temannya pada awal kariernya, Guo Huai sehingga Bao harus memilih
antara perasaan pribadi sebagai teman dan kewajibannya menegakkan keadilan. Bao
menyamar sebagai dewa Yama, raja neraka untuk membongkar kejahatan Guo Huai.
Guo pun akhirnya mengakui segalanya karena dia mengira telah berada di neraka
Ada beberapa kelenteng di singapura dan China, yang memuja Bao sebagai Dewata dikarenakan sifat-sifat beliau yang sangat Arif, Bijaksana, Adil, dan Senantiasa menolong manusia.
Related Post :
Ada beberapa kelenteng di singapura dan China, yang memuja Bao sebagai Dewata dikarenakan sifat-sifat beliau yang sangat Arif, Bijaksana, Adil, dan Senantiasa menolong manusia.
Related Post :
BANDAR TOGEL ONLINE NOMOR 1
ReplyDeleteWWW.TOP1TOTO.COM
merupakan situs untuk pencinta permainan togel online
serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 Jam.
Aman Dan Terpercaya serta Pelayanan Depo/WD Tercepat
Min Depo 20.000
Min WD 50.000
Whatsapp : +85517338789
Daftar dan bergabung bersama kami di
TOP1TOTO.VIP
TOP1TOGEL.COM
TOP1 TOTO.COM
TOP1JAYA.COM
SALAM JACKPOT3
ReplyDeleteBANDAR TOGEL ONLINE NOMOR
WWW.KARTUTOTO.COM merupakan situs untuk pencinta permainan togel online serta berbagai macam permainan Live Casino Games yang menarik disiarkan secara LIVE 24 Jam.
Aman Dan Terpercaya serta Pelayanan Depo/WD Tercepat
Min Depo 20.000
Min WD 50.000
Whatsapp : +6282172887778
Daftar dan bergabung bersama kami di
WWW.KARTUTOTO.COM
SALAM JACKPOTTTT